Selasa, 24 Januari 2012

Pertemuan mantan PETA dengan Menteri Sosial pada tanggal 17 Januari 2012


Hasil pertemuan mantan PETA dan patra-putri dengan Menteri Sosial beserta stafnya pada tanggal 17 Januari 2012: 
  1. Bahwa dari ketua YAPETA Jatim mengusulkan agar semua mantan PETA untuk diakui sebagai Perintis Kemerdekaan dengan berpedoman pada pernyataan Presiden RI (Alm.) Gus Dur pada tahun 1999 dengan ketua YAPETA beserta rombongan karena jasa-jasanya para PETA pada waktu penjajahan melawan tentara Jepang semua diakui sebagai Perintis Kemerdekaan. Dalam pertemuan tersebut disaksikan oleh menteri Pertahanan Prof.Dr. Mahfud MD.
  2. Yang kedua mengusulkan apabila para Perintis Kemerdekaan dapat dimakamkan di TMP. 

    • Sebagai dukungan atas usul tersebut yaitu peranan dan hasil perjuangan PETA  pemberontakan PETA di Blitar pada tanggal 14 Februari 1945 sebagai genderang atau terompet sehingga diikuti pemberontakan-pemberontakan di daerah lain oleh para PETA (Gumilir, Pengalengan, Aceh, dll.).
    • Dukungan peranan PETA yang lain adalah pernyataan mantan wakil presiden RI yang pertama (Alm.) Bpk. Dr. Mohammad Hatta bahwa 30 tahun yang lalu pada tanggal 19 Agustus 1974 "saya pernah diculik bersama dengan (Alm.) Bung Karno diculik ke Rengasdengklok. Suatu sumbangan yang merupakan satu jasa besar bagi terjadinya proklamasi kemerdekaan bangsa dan rakyat Indonesia dan lahirnya Negara Pancasila Republik Indonesia".
    • Sambutan DR. H. Roeslan Abdulgani pada sidang anggota DPRD Bogor tanggal 5 Juni 1995 "orang Jakarta boleh berbangga hati tapi proklamasi itu tidak ada kalau tidak ada PETA yang dididik di Bogor.
     3.  Mengusulkan agar ada ketetapan hari Perintis Kemerdekaan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar